GAPOKTAN SAYEKTI MBANGUN PROJO
TERUS BERTEKAD MENINGKATKAN PRODUKSI SAYURAN EKSPOR
Gabungan Kelompoktani
sayekti mbangun projo Desa Ketundan yang dimotori oleh ketuanya Suyanto terus
bertekad memproduksi sayuran ekspor antara lain kubis, sawi putih, baby boncis
, lobak dan lainnya . Pengiriman ekspor untuk baby boncis setiap hari, sedangkan
untuk sayuran lobak 1 minggu 3 kali.
Pengiriman ekspor dengan kerjasama dengan BSL ( Bumi Sari Lestari ) yang
bermarkas di Soropadan Temanggung Jawa Tengah. Tekad Gapoktan untuk terus melakukan
ekspor sayuran telah menggandeng dinas instansi dalam rangka untuk memperbaiki
kualitas produksi antara lain dengan Distanbunhut Kabupaten Magelang, BPPKP
Kab. Magelang , Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Prop Jawa
Tengah.
Kegiatan yang dilakukan dengan kerjasama tersebut adalah sekolah
lapangan cabai ekspor, Rumah paking ( Paching Hause ) dan SL baby boncis dengan
BPTPH Prop Jawa Tengah. Rumah Paking sedang dalam proses pembangunan 70%, setelah jadi para petani produsen yang telah tergabung dalam kelompok
tani membawa hasilnya dan dilakukan pasca panen dan paking dirumah ini. Produk
yang telah dipaking selanjut dibawa oleh BSL ke
Singapura. Eskpor andalannya adalah baby boncis dan lobak.
Berapa kilo
baby boncis diekspor tiap harinya ???, Ketua
Gapoktan Suyanto mengatakan tiap hari 250 kg tiap harinya dan terus
ditingkatkan dengan menambah petani dan
luas lahannya sementara lobak ditarget 2 ton per minggu. Permintaan dari Negara
tujuan terus bertambah. Menurut pengalamannya dengan kerjasama untuk ekspor
petani merasa lebih untung. Boncis baby dihargai Rp 9.000,- tiap kilonya dan
petik setiap hari. Dengan adanya budidaya boncis baby ibu ibu tani merasa senang karena tiap hari dapat memanen
boncis dan selalu mendapatkan pekerjaan.
Upah petik perkilogram dan seleksi dan sortir diberi upah Rp 2500,-per
kilogram. Disisi lain para petani Desa Ketundan merasa senang setelah
diperkenalkan adanya boncis perancis. Sayuran ini tidak butuh lanjaran dan
bersifat quick yielding atau cepat panen . Umur 35 hari sudah mulai petik dan
masa petiknya hingga 40 kali. Selain boncis baby lobak merupakan komoditas baru
yang disenangi oleh petani umbi lobak tiap kilonya dihargai Rp 1500,-/ kilogram . Umur panen 45 hingga 90
hari. Tiap hektar mampu memproduksi 40
ton umbi lobak segar. Tekad gapoktan akan melebarkan usahanya tidak hanya
ekspor sayuran dan ternak sapi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar