Minggu, 08 September 2013

Dengan SL-PHT , Petani Dapat Mengetahui Penanganan PHT secara Bijak

           Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu      ( SL-PHT ) Tanaman Jagung yang diadakan oleh Laboratorium Kedu di Kelompok Tani Sri Rejeki Dusun Dakawu Desa Banyusidi Kecamatan Pakis ini ditujukan agar petani dapat mengetahui bagaimana cara pengendalian hama dan penyakit tanaman jagung secara bijak dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
            Pembelajaran dalam Sekolah Lapang ini dilakukan setiap seminggu sekali yaitu setiap hari rabu pukul 07.30 sampai dengan 12.00 WIB dengan cara pengamatan terhadap tanaman di lahan uji coba pada pagi harinya dilanjutkan dengan pemaparan oleh peserta. di sini dari 30 orang perserta dibagi menjadi 5 kelompok dan setiap kelompok diharapkan dapat memaparkan hasil temuan di lapangan terhadap hama dan penyakit serta musuh alami yang ditemukan.
            
 

  Di Lahan Praktek SL PHT ini dibagi menjadi dua petak, yaitu petak pertama adalah lahan  PHT dan petak kedua adalah petak kontrol. petak PHT dilakukan dengan perlakuan khusus seperti penggunaan trikoderma dan Metani ( metarizium ) untuk pengendalian HPT sedangkan petak kedua dilakukan dengan perlakuan biasa seperti yanag biasa dilakukan oleh petani.Dari Pengamatan yang dilakukan, peserta dapat mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman jagung dari kedua petak lahan praktek. 





Pengamatan di Lahan Praktek


Pemaparan dan Diskusi Kelompok


                 Selain penggunaan metani dan trikoderma sebagai agensi hayati , dalam SL PHT tanaman jagung ini juga dilakukan praktek pembuatan pestisida organik yang berasal dari bahan-bahan yang mudah didapatkan disekitar rumah. Pestisida organik yang dipraktekkan diantaranya adalah larutan bawang putih untuk penanggulangan hama putih serta larutan daun pepaya sebagai pestisida penanggulangan ulat.

Poktan Margo Mulyo Telah Mampu Produksi Sayuran Organik




               Kelompok tani Margo Mulyo Desa Pogalan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang yang berdiri sejak tahun 1994 dan beranggotakan 23 orang yang di ketuai oleh Bapak Pangat  ini telah memproduksi sayuran organik antara lain komoditas : Kobis ,Boncis ,Brokoli ,Pakcoy ,Bawang daun ,Sledri ,Sawi ,Ceisyn dan lain-lain . Sayuran ini di tanam sepanjang tahun dan hasilnya telah di pasarkan ke semarang setiap hari sabtu dengan sistem kemitraan, karena di kota tersebut telah ada komunitas konsumen sayuran organik




Untuk mendapatkan sayuran organik  tersebut  kelompok tani telah mendapatkan pembinaan dari BPPK Kecamatan Pakis dengan penyuluh pendamping Bapak Marsudi . Metode pembinaan yang dilakukan adalah dengan Sistem Sekolah Lapang Sayuran Organik Brokoli (SL )
Selain Sekolah Lapang juga telah di lakukan pelatihan pembuatan Pupuk Pelengkap Cair (PPC) alami , Pestisida Nabati , Bokhasi dan Mol. Kelompok tani tersebut juga mendapat pelatihan dari BPPKP Kabupaten Magelang dengan memberikan anggaran untuk pelatihan Pertanian Organik. Kelompok tani tersebut berkelas Lanjut dan berkembang dengan baik tidak hanya memproduksi sayuran organik  saja tetapi juga melakukan usaha ternak sapi potong dengan dana yang bersumber dari pinjaman lunak KKPE mulai th 2011 , 2012 , 2013 .Dengan usaha ternak tersebut maka usaha taninya terintegrasi dengan ternak sapi ,dimana pupuk kandang sudah tidak beli lagi.
Pupuk kandang sebelum digunakan di lahan pertanian mereka terlebih dahulu telah diolah terlebih dulu menjadi bhokasi.
Menurut Bapak Pangat selaku ketua kelompok tani Margo Mulyo, dengan mengintegrasi sayuran dengan ternak sapi serta adanya pasar yang jelas di semarang, maka hal ini sangat menguntungkan bagi anggota kelompoktani.

Bu EKD sedang meninjau hasil Budidaya Brokoli Organik



Sabtu, 07 September 2013

Kegiatan KWT Sumber Rejeki Dalam Pengolahan Hasil Pertanian dan Pemanfaatan Pekarangan



Kelompok Wanita Tani Sumber Rejeki Desa Bawang Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang yang beranggotakan 35 orang ini mempunyai kegiatan pengolahan hasil pertanian dan penanaman sayuran dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah.




Kegiatan pengolahan hasil pertanian dilakukan secara berkelompok dengan memanfaatkan peralatan sederhana yang ada seperti : Wajan, Mixer, Blender, Pisau, Penepung , dll. Sedangkan bahan utama dalam pengolahan hasil yaitu produk-produk pertanian yang ada disekitar rumah seperti : Ketela, Jagung, Pisang, dll. Adapun produk- produk yang sudah diolah oleh anggota KWT ini diantaranya adalah : Pothil, ceriping Jagung, Onde-Onde Ketawa, Lanting dan Serena. Selain pasar lokal, untuk pemasaran dari hasil olahan pangan pertanian ini juga telah sampai luar kota. 
Dalam pengelolaan manajemen kelompok, KWT Sumber Rejeki ini telah mendapatkan pembinaan dari Tim Penyuluh Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang yang berlokasi di Dusun Kintelan, Desa Kaponan Kecamatan Pakis. Selain pembinaan dalam pengelolaan manajemen kelompok, KWT ini juga mendapatkan pelatihan teknis tentang pengolahan hasil dari Tim Penyuluh. Selain pembinaan dari pemerintah, KWT Sumber Rejeki juga sudah mendapatkan alat2 pengolahan hasil berupa Mesin Penepung dan Mesin Pemarut pada Tahun 2010 dan Tahun 2011.

           Selain Kegiatan Pengolahan Hasil, kegiatan lain yang dilakukan yaitu pengelolaan keuangan mikro dengan cara iuran, Simpan Pinjam dan Arisan. Menurut Ibu Maryati selaku Ketua, menuturkan bahwa anggotanya ibu-ibu selaku anggotan KWT telah diberdayakan dan juga diperhatikan oleh Pemerintah sehingga bisa mandiri. Dalam pengelolaan keuangan, sekarang kekayaannya sudah menjadi 27 juta dan menjadi sumber permodalan bagi semua anggotanya. Dalam setiap tahun, yaitu menjelang Hari Raya Idul Fitri, dibagikan Sisa Hasil Usaha berupa uang tunai dan bingkisana lebaran.
Kegiatan lain yang dilakukan yaitu beternak Domba untuk peningkatan ekonomi keluarga anggota. Selain itu kotoran dari ternak yang dipelihara juga dapat gunakan sebagai pupuk tanaman yang dibudidayakan termasuk tanaman polybag di pekarangan. Populasi ternak yang semula berjumlah 24 ekor sekarang sudah berkembang menjadi 48 ekor.



KWT Pakarti Utomo menjadi Unit Produksi Jamur Tiram dan Kuping



Kelompok Wanita Tani ( KWT ) Pakarti Utomo Dusun Gumelem Wetan Desa Gumelem telah melakukan budidaya jamur mulai tahun 2011 yang bermula dari pelatihan yang difasilitasi oleh dana PNPM. Hingga saat ini dalam pemeliharaannya dari seluruh anggota KWT sudah mencapai kurang lebih 2500 log jamur tiram dan jamur kuping. Dari salah satu anggota bahkan sudah mulai memproduksi log jamur sendiri dengan kapasitas produksi sekitar kurang lebih 800 log jamur/ hari.


Dalam pemasaran hasil, kelompok masih terbatas ke penjualan hasil jamur dan belum beranjak ke pengolahan hasilnya. PEmasaran hasil jamur  yang di layani oleh KWT masih pasar lokal dan mitra yang berada di Bandungan Sumowono. Sedangkan pemasaran log jamurnya sendiri masih untuk melayani kebutuhan log jamur anggotanya dan lingkungan sekitar kecamatan. 
 


Selain kegiatan produksi jamur tiram dan kuping , KWT Pakarti Utomo juga melakukan kegiatan simpan pinjam kelompok yang dapat membantu anggota dan masyarakat sekitar dalam menyediakan permodalan dalam bertani, dana yang dapat diakses oleh anggota tahun 2013 mencapai + Rp. 70.000.000,- dengan sistem pinjaman bersifat mingguan, bulanan dan musiman. Modal Kelompok yang dialokasikan untuk dana simpan pinjam berasal dari tabungan anggota, dana pinjaman dari PUAP Gapoktan dan dana dari UPK.






Kelompok Wanita Tani “Pakarti Utomo” juga dipercaya dari dinas Peterikan Kabupaten Magelang pada tahun anggaran 2013 untuk mengembangkan ayam kampung dengan kegiatan unggas pedesaan, dengan bantuan berupa indukan ayam kampong sebanyak 100 ekor dan 1 unit mesin tetas.


 Penyuluh pendamping sedang melakukan pembinaan
 

 
 




web stats